Sunday, January 15, 2017

KISAH NYATA YANG MENGGELIKAN

Hari itu saya sedang tugas ke luar kota. Biasanya dari tempat tugas saya ke kota dapat menggunakan kendaraan darat dan laut. kendaraan darat memakan waktu yang agak lama karena lokasinya yang jauh. sedangkan bila menggunakan kendaraan laut yaitu kapal dapat menyingkat waktu. 
Kerena keterbatasan waktu, maka saya menggunakan perjalanan laut yakni menggnuakan kapal cepat. pada Siang itu keadaan cuaca yang kurang bersahabat. Angin agak kencang sehingga kondisi laut sedikit bergelombang terlihat dari pelabuhan. namun karena masi dalam teluk kami belum merasakan gelombang akibat laut.





Saya duduk di bagian tengah kapal, hal ini karena tempat duduk bagian belakang telah penuh. seharusnya pada keadaan cuaca seperti ini harus mengambil posisi duduk di bagian belakang agar koncangan ombak tidak terlalu terasa. namun karena dibelakang telah penuh sehingga mau tidak mau saya harus mengambil posisi duduk di bagian tengah.
Didapan tempat duduk saya ada seorang ibu muda, ketika kapal mau berangkat ibu mudah ini sempat memesan sebuah pop mi untuk disantapnya. mungkin karena belum makan siang sehingga perutnya mulai keroncongan. beliau memesan satu porsi popmi pada pedagang kaki lima yang berjualan di atas kapal. kapal bertolak biasanya pada pukul 14.00 dan sekarang tinggal 5 menit kedepan kapal sudah harus berangkat. setelah popmi tersebut dibayar dan ingin memakannya tiba-tiba terdengan pengumuman untuk semua pedagang turun dan kru kapal mulai bersiap.
Saya memperhatikan ibu mudah tersebut yang sedang memegang bungkus popmi yang belum iya makan karena masih panas. sambil ditiup iya mulai mencicipi popmi yang memang masi panas. hampir sepuluh menit kapal lepas dari pelabuhan. gelombang laut mulai terasa, kapal mulai bergoyang, sementara si ibu muda itu belum sempat makan popmi yang ia pesan tadi.  saya masi saja memperhatikan ibu muda itu. ternyata beliau tidak tahan dengan gelombang, ibu muda itu mulai terlihat gelisa, namun popmi yang ditangannya masi tetap di genggam. saya masi memperhatikan ibu muda itu. prihatin memang tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena keadaan kapal yang agak penuh.
Kapal berangkat sudah sekitar 30 menit ibu mudah itu mulai mabuk laut, sesekali beliau memejamkan mata dan sementara wajahnya mulai berkeringat walau sebenarnya ruangan kapal begitu dingin karena AC yang lumayan kencang. tiba-tiba ibu itu muntah di dalam popmi yang di peganngnya, untung saja muntahnya tidak begitu banyak. mungkin refleks beliau sehingga tidak menyadari kalau beliau muntah di dalam gelas popmi.
Ibu mudah mulai sepertinya sudah agak mendingan karena gelombang makin berkurang. biasanya dalam perjalan itu ke kota bila menggunakan transportasi lau kita akan dihadapkan dengan gelombang sekitar 45-60 menit karena selebihnya perjalan sudah melewati selat sehingga keadaan laut lebih tenang. Sampainya di selat itu kapal semakin tenang, kapal mulai sunyi kembali tidak ada lagi teriakan penumpang seperti beberapa menit yang lalu kini semuanya sudah menjadi lebih tenang.
Ketika saya berpaling melihat ibu mudah tadi, saya jadi terkejut kenapa si ibu mudah itu sedang mengaduk-aduk popmi yang dipegangnya. apakah beliau ingin memakannya lagi setelah tadi sudah iya muntahkan. saya menjadi penasaran. apa iya beliau tidak sdar tadi.. dalam hati aku berdoa samoga prasangka aku salah semoga di hanya ingin main-main tangnnya saja.
Aku lalu meperhatikan beliau lagi.dan betapa kagetnya aku tiba-tiba beliau mengangkat sendok dan meletakan di dalam mulutnya.. popmi yang sudah dimunthnya kembali iya makan.. aku pun berteriak mengingatkan namun terlambat. beberapa manit kemudian ibu mudah tersebut muntah-muntah, penumpang yang lain pada kaget. kenapa dalam kondisi kapal sudah tenang seperti ini namun ibu itu muntah-muntah seperti itu. kenapa tadi waktu gelombang begitu kuat belia juga tidak terlalu muntah. beliau muntah sejadi-jadinya.mungkin beliah merasakan kalau ada rasa aneh pada popmi itu, mungkin juga beliau baru ingat kalau popmi yang iya makan bebearapa menit yang alalu sudah dimuntahnya.
Kasihan juga ibu mudah itu.. beliau muntah sampai kapal sandar di pelabuhan.. mungkin juga samapai di rumahnya ketika beliaa mengingat rasa popmi yang barusan ia makan. 

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda