Thursday, February 1, 2018

Profil Kecamatan Inamosol Seram Bagian Barat Maluku



1.1 Letak dan Batas Wilayah
KecamatanInamosol berdiri sejak tahun 2010. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Kairatu. Kecamatan Inamosol berada di wilayah pegunungan Pulau Seram, dan berbatasan dengan Kecamatan Taniwel dan Taniwel Timur di sebelah utara, Kecamatan Kairatu dan Amalatu sebelah Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Elpaputih, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kairatu Barat dan Seram Barat.
1.2 Luas dan Jarak
Kecamatan Inamosol secara geografis memiliki luas wilayah sebesar 504,61 km2 yang terbagi menjadi 5 (lima) desa. Desa yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Desa Hunitetu sebesar 181,77 km2 dan terkecil adalah Desa Rambatu 35,27 km2 (Tabel 1.2.1). Jarak ibukota kecamatan dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Inamosol disajikan dalam Tabel 1.2.2.

1.3 Iklim

Menurut laporan dari Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Seram Bagian Barat, tahun 2016 mengalami hari hujan sebanyak 216 hari, atau mengalami kenaikan sebesar 37,58 persen bila dibandingkan dengan tahun 2015. Sedangkan rata-rata curah hujan adalah sebesar 159,81 mm perbulan, atau mengalami kenaikan sebesar 14,30 persen dibanding dengan tahun 2015

1. 4 Kependudukan
Penduduk Kecamatan Inamosol adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Kecamatan Inamosol selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan persentase pertambahan   penduduk dalam Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per kilometer persegi. Rasio jenis kelamin          adalah perbandingan antara penduduk laki­laki dan pendud
uk perempuan di Kecamatan Inamosol dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Distribusi penduduk adalah pola persebaran penduduk di Kecamatan Inamosol, baik berdasarkan batas­batas geografis maupun berdasarkan batas-batas  administrasi pemerintahan.
Komposisi penduduk adalah pola persebaran penduduk menurut karakteristiknya, contoh: penduduk menurut kelompok umur, penduduk menurut jenis kelamin. Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta pengelolaan makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehariharinya dikelola bersama-sama menjadi satu.
Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada.
Rata-rata anggota rumah tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga.
Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke a as) yang bekerja, punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu





Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan). Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja di mana seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam unit usaha/ke giatan dalam melakukan pekerjaan. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung risiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan     pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.

 1.5.  Kependudukan

Tahun 2016 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Inamosol sebanyak 5.461 jiwa, yang terdiri dari 2.819 penduduk laki-laki dan 2.642 penduduk perempuan. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah penduduk Kecamatan Inamosol mengalami peningkatan sebesar 0,33% atau bertambah sebanyak 18 jiwa. Bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Seram Bagian Barat, pada tahun 2016, Kecamatan Inamosol merupakan kecamatan kesepuluh dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu sebesar 3,21% dari jumlah seluruh penduduk Kabupaten Seram bagian Barat. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Inamosol sebesar 107 berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 107 jiwa penduduk laki-laki.

Desa Rumberu memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu sebesar 1.722 jiwa. Sementara itu, desa dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Manusa, yaitu sebanyak 527 jiwa. Desa yang memiliki penduduk terpadat adalah Desa Rambatu, yaitu 25 Jiwa/Km 2,  sedangkan       Desa       Hukuana merupakan desa dengan penduduk terjarang dengan kepadatan penduduk 7 Jiwa/Km2. Jumlah penduduk Kecamatan Inamosol yang ditampilkan pada Tabel 3.1.1 s/d 3.1.3, merupakan data yang didapat berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2010 –  2035

1.7. Pendidikan
Sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Inamosol memiliki beberapa fasilitas pendidikan. Sampai dengan tahun 2015, Kecamatan Inamosol tercatat memiliki 11 buah Sekolah Dasar (SD), 4 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 buah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pada tahun 2015, rasio jumlah murid terhadap guru untuk tingkat SD sebesar 8 yang berarti rata-rata satu orang guru bertanggungjawab terhadap pendidikan 8 orang anak muridnya di Kecamatan Inamosol. Rasio murid guru pada jenjang SMP di Kecamatan Inamosol sebesar 4. Angka tersebut menunjukkan bahwa rata-rata satu pengajar SMP bertanggung jawab terhadap 4 orang siswa. Sementara itu, rasio murid guru untuk jenjang SMK sebesar 4. Dari angka tersebut dapat dijelaskan bahwa secara rata-rata satu orang guru bertanggung jawab atas pendidikan 4 siswa.
1.8.  Kesehatan dan Keluarga Berencana 
Kesehatan
Pembangunan yang dilakukan pemerintah pada hakekatnya bertujuan agar masyarakat mencapai kesejahteraan. Salah satu cara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, maka dalam pembangunan Sektor Kesehatan di Kecamatan Inamosol dari tahun ke tahun, diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan baik kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan, diantaranya seperti: RumahSakit/Bersalin, Balai Pengobatan,
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Tenaga Dokter, Tenaga Paramedis dan sebagainya. Tahun 2016, Keca matan Inamosol memiliki 1 Puskesmas, 1 Puskesmas Pembantu, 1 Polindes, 1 Poskesdes dan 12 Posyandu. Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Inamosol pada tahun 2016 berjumlah 5 orang perawat. Jumlah perawat ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
1.9.  Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah, merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan angka kelahiran. Upaya tersebut diantaranya dengan penggunaan alat kontrasepsi secara teratur dan berkesinambungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN Kabupaten Seram Bagian Barat, alat kontrasepsi yang banyak dipakai oleh penduduk di Kecamatan Inamosol adalah alat KB suntik. Selain itu, ada juga penduduk yang menggunakan alat KB implan dan pil.





1.10  Pertanian Holtikultura
Subsektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman biofarma, dan tanaman hias, Tanaman sayuran yang disajikan meliputi 12 jenis tanaman yaitu bawang merah, cabai, kentang, kubis, petsai, bayam, kacang panjang, tomat, terong, kangkung, buncis, dan ketimun.
Dari kelima desa yang ada di Kecamatan Inamosol, pada tahun 2016 Desa Rumberu merupakan desa dengan hasil produksi sayur-sayuran tertinggi. Sedangkan desa dengan hasil produksi buah-buahan terbesar adalah Desa Hukuanakota, yaitu mencapai 20,38 persen dari total keseluruhan hasil produksi buah-buahan di Kecamatan Inamosol.
1.11  Peternakan
Subsektor peternakan cukup memiliki kontribusi di sektor pertanian. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2016, Kecamatan Inamosol memiliki ternak, yaitu 478 ekor sapi, 132 ekor kambing, dan 113 ekor kambing. Sementara itu, ungags yang dimiliki Kecamatan Inamosol adalah 4862 ekor ayam buras.
1.12.  Perkebunan
Kecamatan  Inamosol memiliki
beberapa komoditi perkebunan yang cukup diandalkan. Dari 1324 rumah tangga usaha perkebunan, 932 diantaranya mengusahakan perkebunan cengkeh. Tanaman perkebunan cengkeh ini merupakan tanaman perkebunan yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga usaha di Kecamatan Inamosol, yaitu mencapai 70,39 persen. Selanjutnya tanaman perkebunan yang juga banyak diusahakan di Kecamatan Inamosol adalah kelapa, pala, coklat, jambu mete, dan sagu.
1.13 Perikanan
Kecamatan Inamosol merupa kan kecamatan yang kurang menonjol di subsector perikanan. Letak geografisnya yang berada di wilayah pegunungan membuat masyarakatnya enggan untuk menjadi nelayan. Oleh karena itu, harga ikan di kecamatan ini relatif mahal karena harus membeli dari kecamatan lain yang memiliki potensi subsector perikanan.

 1.14.  Transportation
Peranan sektor Transportasi dan Komunikasi sangat penting dalam pembangunan karena merupakan penunjang untuk memperlancar pembangunan di sektor-sektor lain. Kecamatan Inamosol, pada tahun 2016 terdapat jumlah sarana angkutan darat yang beroperasi sebanyak 3 unit mobil penumpang dan 4 unit truk.

1.15. Pariwisata
Hingga tahun 2016 Kecamatan Inamosol memiliki objek pariwisata sebanyak 2 objek, yaitu Waduk Waerupa dan Agro Wisata yang terletak di Desa Hunitetu.
1.16  Perhotelan
Pada tahun 2015 belum ada penginapan di Kecamatan Inamosol. Kecamatan yang berdekatan dengan Kecamatan Inamosol dan yang memiliki penginapan adalah Kecamatan Kairatu. Berdasarkan data mengenai pengina pan tahun 2015, terdapat 6 penginapan di Kecamatan Kairatu dengan jumlah kamar 85 buah dan 108 tem pat tidur dengan tarif per hari yang bervariasi antara Rp 65.000 hingga Rp 230.000.


Sumber : Data BPS

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda