Monday, December 7, 2015

MEMBANGUN MALUKU

I. Membangun Masyarakat Maluku

Membangun masyarakat Maluku harus dimulai pada perubahan pola pikir. kalau pola pikir masyarakat dapat kita rubah maka pembangunan masyarakat dapat dicapai dengan baik. mengubah pola pikir memang tidak semudah yang dibayangkan mengingat hal ini telah mengakar sejak jaman dahulu hingga sekarang. Pola pikir yang tertanam dalam pikiran masyarakat seakan telah mengakar dan mendarah daging sehingga butuh komitmen yang serius untuk mengubah pola pikir itu. Salah satu pola pikir yang harus kita rubah adalah, kurangnya kebiasaan kerja sama. Pola kerja sama sebenarnya telah dilakukan sejak dahulu, namun baiasa pada hal-hal tertentu, namun untuk hal-hal yang berkaitan dengan usaha kelompok pasti akan mengalami kegagalan. hal in ikarena pola pikir yang masih jauh dari tujuan pengembangan. 
Cepat bosan dan kurannya kesebaran dalam melaksanakan usaha juga merupakan kebiasan yang harus di benahi. jika tidak setiap usaha yang coba dikembangkan kepada masyarakat daerah ini akan sia-sia adanya. perlu keseriusan dari semua pihak terhadap setia program pemberdayaan yang direncanakan untuk dikerjakan di maluku. Sikap saling harap, dan sikap acuh tak acuh sudah begitu mendara daging sehingga butuh perjuangan dan motivasi yang tidak sedikit untuk memacu masyarakat. 
Hal ini tidak bisa sepenuhnya kesalahan dilimpahkan kepada masyarakat. Masyarakat bisa seperti ini lantaran sumberdaya alam yang melimpah di wilayah maluku sejak dulu tidak pernah dipandang sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat oleh pemerintah daerah. Potensi masyarakat yang melimpah hanya membuat masyarakat tetap miskin hanya segelintir orang yang pandai mecari keuntungan yang menuai hasi dari kerja keras mereka. Hal inilah yang semakin lama membentuk pola pikir kurang baik tumbuh dalam masyarakat. 





Masyakat  maluku sekarang ini butu keseriusan, butuh kejelasan, butuh kepastian. lalu siapa yang akan menjamin semua itu. Kalau pemerintah menjamin, mungkin saja perubahan pola pikir masyarakat ke arah yang lebih baik dapat saja terpenuhi. Pola pikir harus terlatih, pola pikir harus dirubah, pola pikir harus maju. Kebiasaan-kebiasaan dahulu yang kurang baik harus segera di musnahkan untuk menyambut hari depan yang lebih baik.

II. Bagaimana Merubah Pola Pikir

Pola pikir seperti yang tertuan di atas, tidak bisa dirubah dengan hanya sosialisasi atau pendampingan namun dibuthkan jaminan. Kalau pola pikir masyarakat yang kurang ulet dalam berusaha dan bekerja ingin kita rubah. Berarti jaminan yang harus kita siapkan adalah hasi ldari usaha mereka mau di kemanakan. Atau yang dapat mereka hasilkan dari perubahan itu. Sebagai contoh, masyarkat maluku enggan membangun kerja sema kelompok usaha Pertanian jagung. kemudian kita ingin mengubah pola pikir mereka agar tercipta kebiasaan kehidupan usaha berkelompok tanaman jagung. Berarti dibuhkan kepastiannya kemana hasil jagung yang nantinya mereka peroleh. kalau diolah untuk apa dan kenama, kalau dijual kemana dan berapa. kemudian bagaimana selanjutnya. komitmen dan kepastian ini yang seharusnya dijaga agara pola pikir yang dibangun tidak hilang lagi.
Terciptanya pola pikir negetif selama ini, disebabkan karena, kurang tersedianya kepastian pasar. dan berlimpanya kekayaan sumberdaya alam. Artinya ingin makan ikan masyarakat hanya kelaut dan ingin makan sayur masyakat hanya perlu ambil kedarat. ke laut ambil terlalu banyak akan sia-sia atau dibuang. kedarat ambil hasil terlalu banyak juga akan sia-sia dan dibuang. hal inilah yang terjadi berpulu-puluh tahun sehingga tercipta pola pikir yang sekarang ini berkembang di masyarakat maluku pada  umumnya. 
Masyarakat lebih senang bekerja pada potensi-potensi yang pasti seperti cengkeh, pala, kelapa dan coklat, karena hasil-hasil ini ketika sampai di rumah sudah bisa menjadi uang. dan berapapun banyaknya hasilnya tidak akan terbuang semuanya akan terjual.

Merubah pola pikir masyarakt maluku hanya dibuthkan kejelasan, jaminan, kepastian, keberlanjutan.

III. Membangun daerah

Untuk membangun daerah butuh keberanian pemerintah, keberanian pemerintah yang tentu saja dapat dipertanggung jawabkan. bukan berani asal berani tapi berani dengan penuh perhitungan. perhitungan disini juga bukan perhitungan untung rugi tapi perhitungan yang penuh dengan studi dan peninjaun. potensi yang melimpah namun masih tertinggal merupakan sebuah fenomena aneh yang harus diketuhui sumber masalahnya. apa masalahnya sehingga pembangunan ini selalu saja terhambat seperti ini. pemerintah lebih mengejar pembangunan fisik dari pada pembangunan masyakat. Masyarakat harus dibangun, kehidupan masyarakat yang jauh dari kemiskinan harus di bangun dan dibentuk di setiap pelosok maluku. kelompok-kelompok usaha masyarakat harus dihidupkan dan didampingin dengan baik. ketersediaan pasar harus diperhatikan. paltihan-pelatihan untuk memantapkan produktifitas harus digalakkan. berusaha mencari mitra industri besar yang mugnkin bisa dimintrakan dengan masyarakat maluku. 
atau ciptakan-kawasan-kawasan industri yang membangn dan bersahaja untuk pengembangan masyarakat. industri-industri ramah lingkungan atau bahkan industri rumahan bagi masyarakat. 
banyak potensi maluku yang belum tercium oleh pasar dunia. sehingga butuh binaan bagi masyarakat untuk menciptakan hasil-yang bermutu untukmenuju pasar dunia kedepannya.
JEMBATAN AMBON SERAM yang menghubungkan Pulau Seram dan Pulau Haruku, Pulau Haruku dan Pulau saparua, Pulau Haruku dan Pulau Ambon, mungkin menjadi prencanaan ke depan untuk menjadikan pulau ibu itu sebagai motor penggerak untuk semua. Jangan biarkan pulau ibu tertidur terlalu lama, bangunkan ia agar bisa melihat dan menghidupi sekelilingnya. apa yang tidak bisa dihasilkan di pulau ibu, semua bisa tinggal bagaimiana ,kita melaksanakannya saja.






No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda