Monday, January 4, 2016

ANTARA CITA-CITA DAN CINTA (Bagian 5)



Bagian Ke lima..........

Malam pung datang, perasaan qeela yang terbawa dalam situasi siang tadi disekolah masi saja berkecamuk dalam dirnya.. sesekali dia berbicara sendirian, tertawa sendiri bila mengingat masa-masa persahabatan meraka yang tanpa ada intrik apapun, sesekali dia jua berfikir akan harapan kebahagian untuk sahabatnya zanit. Sesekali dia juga berfikir akan mimpi yang selama ini ia harapkan. Dalam hati yang bergejolak seperti itu, sempat terlintas juga dalam pikirannya, kanapa harus muncul dari ahkam hal-hal semacam itu. Disatu sisi dia senang tapi disisi yang lain di takut karena kedua sahabatnya itu memiliki penghidupan yang baik tidak seperti dirinya. Qeela punya mimpi yang harus di raih, sementara kedua sahabatnya hanya punya mimpi yang sudah didukung orang tua mereka.
Pikiran-pikiran ini selalu saja muncul silih berganti. Entah apa yang harus dilakukan qeela. Ahkam telah menyatakan hatinya secara tidak langsung, mau tidak mau qeela harus mempertimbankanya. Dalam hati qeela barkata apakah benar ahkam suka padanya, apa benar ada perasaan cinta dari ahkam untuknnya. Dan bila itu benar, bila benar ahkam mencintainya lalu apakah nanti ahkam akan menunggunya sampai mimpinya tercapai. Apakah ahkam akan mendukung mimpinya untuk menjadi seorang dokter. Memang dia tahu ahkam anak yang cerdas dan nantinya akan mendukung impianya. Namun hal ini masi saja mengganjal dalam hatiya.
Dirumah ahkam juga terjadi hal yang sama. Mata ahkam tak sanggup di pejamkan, hatinya berkecamuk, dari mana nanti dia memulainya bila ketemu qeela. Lalu apakah qeela akan memahami perasaannya, ataukah qeela akan menjauh darinya. Dia tidak mau sahabat mereka berantakan gara-gara perasaannya. Namun dia juga tidak bisa tinggal diam, dia sudah terlanjur menyatakan hatinya, mau tidak mau diharus menyelesaikannya. Ahkam adalah lelaki yang bertanggung jawab dan tidak pernah lari dari masalah. Akhirnya ahkam bertekat untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diutarakan kepada qeela, dia harus menyampaikan dengan baik dan bijak kepada qeela, hal ini harus disampaikan dengan baik oleh ahkam agar kondisi apapun tidak akan mempengaruhi persahabatan mereka.
“besok aku harus kesekolah lebih awal, sebelum zanit bersama qeela aku harus menemui qeela dan menyelesaikan semuanya. Aku harus berani menyampaikannya apapun resikonnya. Intinya persahabatan kami tidak boleh dikorbankan dalam hal ini. Semoga hati qeela bisa menerima cinta ku, agar semua bisa berjalan dengan baik. Aku akan selalu memperlakukan sahabat-sahabatku itu dengan baik dengan atau tanpa cinta. Ya aku akan lebih dulu ke sekolah agar bisa ketemu qeela sebelum zanit datang. “Qeela bila memang engkau tidak memiliki perasaan seperti apa yang aku rasakan, maka angaplah aku sebagai sahabat sejatimu sama seperti sedia kala.” Ungkapan ahkam dalam hatinya.
Sementara itu dirumah zanit, sehabis menikmati makan malam dengan ayah dan ibunya, zanit ke kamar dan kemudian membuka leptop untuk menghubungi sahabatnya qeela melalui video call. Dia coba beberapa kali kontak qeela namun sahabatnya itu belum mengaktifkan aplikasinya. “hm, apa yang sedang dilakukan qeela ya, kenapa dia tidak mengaktifkan leptopnya, apa dia sedang mengingat kejadian siang tadi ya. Aku juga ingin tahu bagaimana perasaannya, aku sudah tidak sabar ingin mengetahui yang terjadi pada qeela sekarang. Tapi leptonya tidak diaktifkan, bagaimana aku bisa menghubunginya. Oh iya.. Kemudian zanit menyampaikan kepada qeela keinginnnya untuk berbicara dengannya di video call melaui pesan singkat (sms).
Insyah Allah.. Insyah Allah.. Insyah Allah ada jalaaann.. nada dering sms qeela berbunyi, qeela mengambil hp dan membukanya. “Ass.. Bintang sahabatku entah apa yang sedang engkau lakukan sekarang tapi aktifkan dulu leptopmu” hmhm.. zanith sahabat terbaiku.. qeela segera membalas sms dari zanit “oke bulan” begitulah sapaan mereka bila saling smsan atau chating.
Kemudia tuuut..tuuut.tuut... nada camfrog dan zanit masuk qeela kemudian menerima panggilan video call dari sahabatnya.
Qeela               : assalamualaikum.. hai nit..
Zanith              : wawalaikum salam wr..wb.. hai la..
Qeela               : pa kabar nit..
Zanit                : alhamdulillah baik sekali.. kamu gimana la..
Qeela               : alhamdulillah sehat juga..
Zanit                : lagi ngapai la.. dari tai aku coba ngubungin tapi ga bisa..
Qeela               : iya baru aku aktifin lptop aku pas kamu sms tadi..
Zanit                : kamu kenapa la..
Qeela               : baik emang aku kenapa..
Zanit                : la aku tahu kamu la.. kamu itu beda saat ini..
Qeela               : beda napa,, ingga aah biasa aja..
Zanit                : qeela wajahmu itu seperti ada perasaan galau... lagi galau nie..
Qeela               : zanit apaan sih kamu..
Zanith              : napa la masi kepikiran tadi siang ya..
Qeela               : nit nggah ah mikir yang mana ngga ada
Qeela ngga enak sama zanit dia berusaha untuk menutupi kegalauanya kepada zanit. Dia merasa tidak enak, karena yang dia inginkan ialah bila ahkam menaruh hati pada zanit sahabatnya itu..
Zanit                :  La tadi aku mampir ke ahkam la..
Qeela               :  kapan..
Zanit                : sepulang sekolah tadi siang
Qeela               : oh ya.. ngapain nit perasaan tadi ngga ada rencana..
Zanit                : iya aku penasaran aja kejadian tadi siang
Qeela               : nit aku ingin ahkam itu punya hati sama kamu..
                          Aku masi punya mimpi yang harus aku kejar.
Zanith              : la aku senang bila ahkam punya hati sama kamu.. aku selalu berdoa
                          Untuk hal ini.. la kamu itu sahabat terbaikku.. aku ingin engkau
  Bahagia kedepan dan aku berharap bila suatu saat ada lelaki baik
  Yang mencintai kamu, dan membuat kamu bahagia.
Qeela               : nit sebaik itukah dirimu, sedalam itukah harapan kamu untuk aku..
                          Makasih nit kamu memang sahabat terbaiku.
Zanith              : la kau yang sahabat terbaikku, kalau bukan karena motivasi dan
                          Persahabatan kamu aku dan ahkam mungkin ga seperti ini.
Qeela               : tapi ini sudah berlebihan nit.. apa kamu tidak menyimpan perasaan
                          Untuk ahkam nith..
Zanith              : la sudahlah, harapan aku itu bila lelaki yang aku impikan bersama
                          Kamu itu adalah ahkam. dan sekarang suda mulai nampak.
Qeela               : nit makasih banyak ya.. aku ngga tahu ternyata persahabatan kita
                          Seperti ini.
Zanit                : la masih teringat sebelum aku kenal kamu, aku itu adalah anak yang
  Manja dan senang pamer dan boros hampir sama dengan ahkam.
  Tapi kehadiran kamu mengubah itu semua, prestasi dan kesederhanaan kamu membawa perubahan bagi aku dan ahkam.
Qeela               : seperti itukah kalian menganggap aku nit..
Zanit                : sudah la.. qeela engkau itu sahabat terbaikku dan selamanya
Bersama          : (trsenyum)
Zanit                :  la ahkam itu pantas untuk mu.. dan engkaulau wanita yang pantas
  dicintai ahkam





Qeela               : lalu gimana orangtuanya apa meraka juga menyukai aku..
Zanit                : la orang tua mana yang ngga suka sama gadis sepertimu
  Engkau gadis yang sempurnah, saleha dan juga pandai..
  la tadi aku nanya sama ahkam tentang yang tadi siang.
Qeela               : (hati berdetak) oh ya..
Zanith              : iya la.. ahkam memang telah lama simpan perasaan itu sama kamu
                          Perasaan itu tumbuh sejak engkau membela galang dalam diskusi
                          kelompok saat Kita masih kelas 2 dulu.
Qeela               : diskusi yang mana...
Zanit                : kamu masi ingat waktu kita diskusi tugas di kelas dua, trus galang
  dan ahkam berdebat dan kamu membela galang karena dia benar
qeela                : oh iya nith aku ingat.. tapi kenapa..
zanit                : menurutnya kamu bisa posisikan ilmu dan persahabatan.
                          Sikap profesional kamu itu membuat ahkam tertarik sama kamu..
Qeela               :  tapi kenapa baru sekarang dia sampaikan itu..
Zanith              : dia ngga mau persahabatan kita akan hancur karena dirinya..
Qeela               : sungguh baik perasaanya.
Zanit                : la apa kamu juga suka sama ahkam..
Qeela               : qeela kaget dan bengong menjawab pertanyaan zanith.
Zanit                : la.. hallo.. la.. qeela..
Qeela               : nit pantaskah aku mendapinginya, pantaskah aku bersamanya..
Zanit                : kau sangat pantas la.. la terima ahkam ya.. dia tulus mencintaimu
Qeela                 Insyah Allah nit.. aku ngga tahu harus gimana..
                          Nit uda dulu ya.. aku di panggil ibu..
Zanit                : oh oke la.. me tidur ya.. assalamualaikum..
Qeela               : waalaikumsalam wr..wb
Mereka kemudian mematikan leptop masing-masing, qeelapu menghampiri ibunya, kemudian kembali ke kamarnya. . Qeela masih belum sanggup mengungkapkan perasaan yang ada di hatinya. Qeela sangat terkejut dengan pertanyaan yang baru saja dilemparkan oleh zanit padanya. Qeela tidak sanggup berkata hatinya terpukul begitu kuat sehingga tak mampu berucap. Qeela kemudian mematikan lampu kamarnya dan berbaring ditempat tidurnya dan tertidur hingga suaru seruan subuh membangungkannya..

Bersambung....................

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda