Thursday, December 10, 2015

Novel Pendek "ANTARA CITA-CITA DAN CINTA" (Bagian 1)



ANTARA CITA-CITA DAN CINTA

Bagian Pertama..

Ada tiga orang sahabat, mereka adalah qeela, zanit dan ahkam. Mereka bersahabat sejak kecil dan persahabatn mereka sangat akrab dan tidak pernah ada masalah diantara mereka. Qeela adalah seorang gadis cantik, putih dan berkerudung, memiliki tinggi badan yang ideal bak postur seorang model, Qeela berasal dari keluarga sederhana memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki yang masih kecil. Ibu qeela memiliki warung kecil yang menjadi peninggalan ayah qeela. Ayah qeela telah meninggal beberapa tahun lalu. Sejak ayah qeela meninggal ibunyalah yang menjadi tulang punggung dalam mencukupi sagala kebutuhan keluarga termasuk uang sekolah qeela dan kebutuhan sehari-hari adik-adiknya. Qeela memiliki cita-cita yang cukup tinggi untuk memberikan penghidupan yang lebih layak buat keluarganya. Dalam setiap sholat dia selalu berdoa untuk diberikan rezki untuk bersekolah lebih tinggi agar dapat membantu ibu dan kedua adiknya. Bukan sekedar berdoa, namun usaha dan kerja keras untuk mengejaar cita-citanya juga sangat tekun dia lakukan. Qeela memiliki otak yang cerdas dan menjadi primadona di sekolahnya. Peringkat 1 kelas dan juara umum disekolah sudah menjadi miliknya selama di bersekolah sejak SD hingga di bangku SMA. Prestasi ini tidak menjadikan qeela menjadi sombong dia tetap rendah hati kepada siapapun dan selalu membantu siapa saja yang menginginkan bantuannya.
Qeela dikenal sebagai seorang siswi yang ceria di sekolahnya, murah senyum, tidak suka mencari musuh dan sangat senang bergaul. Untuk mendukung cita-cita dan impiannya hampir sebagian waktu istrahat di manfaatkan di perpustakaan qeela sadar hanya ini yang mampu dia lakukan karena tidak mungkin meminta ibunya untuk memenuhi koleksi bukunya di rumah. Qeela tidak lelah mencari ilmu dia selalu saja memanfaatkan waktu dengan baik untuk urusan yang satu itu. Walaupun begitu serius dia belajar namun waktu untuk bersama ke dua orang temanya selalu ada. Kedua orang teman baiknya itu sangat baik kepadanya dan setiap hari mereka bersama baik dalam waktu bermain maupun belajar. Qeela merasa tidak lengkap waktu sehari tanpa bersama teman-teman baiknya itu.





Zanitha adalah seorang teman qeela yang berteman sejak kecil. Zanit adalah seorang gadis cantik berkulit putih dan juga menggunakan jilbab dan sangat sopan dalam bergaul. Zanit bersala dari keluarga yang serba kecukupan. Ayah dan ibunya adalah orang tua karir namun tetap memiliki waktu untuk keluarga mereka. Setiap minggu ayah dan ibu zanit tetap memiliki waktu khusus untuk keluarga kecilnya itu. Zanit menjadi gadis yang baik berkat didikan orangtuanya. Zanit tidak sombong dengan kehidupannya dan selalu rendah hati kepada siapa saja. Orang tua zanit tidak pernah menuntut zanit untuk menjadi anak yang sukses, bagi mereka dengan apa yang mereka miliki sekarang telah mampu membahagiakan zanit di masa depannya kelak. Zanit memiliki prestasi yang baik di sekolah walau tidak sebaik qeela. Kerena kedekatan dengan qeela sehingga menunjang juga prestasinya di sekolah. Zanit sangat bahagia dengan kehidupannya dia juga tidak berharap lebih untuk kehidupannya, tidak perlu sukses, dia hanya menuruti keinginan orang tuanya untuk menjadi gadis baik yang akan memberikan keturunan yang baik pula kepada kedua orang tuanya. Zanit hanya seorang diri tidak memiliki adik atau kakak sehingga ayah dan ibunya sangat memanjakan dan menyayangi dirinya.
Ahkam seorang remaja tanpan yang baik hati, dia selalu ada untuk kedua temannya. Ahkam memiliki keluarga yang mapan hampir seperti zanit. Walau dari keluarga yang berada namun ahkam tumbuh menjadi anak yang baik, rajin beribadah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Menjadi teman qeela dan zanit mambuat ahkam tumbuh menjadi sosok yang dewasa. Setiap ada masalah pada kedua temannya itu ahkan selalu memiliki ide dan solusi untuk memacahkan masalah. Ahkam seorang remaja tampan yang baik ini sangat patuh kepada kedua orang tuanya. Sama halnya dengan zanit orang tua ahkam tidak menuntut untuk ahkam terlalu giat belajar karena masa dapannya telah mereka siapkan. Ahkam juga putra semata wayang dari orang tuanya sehingga orang tuanya sangat memanjakan dirinya. Namun ahkam tidak pernah memanfaatkan kekayaan orang tuanya untuk berfoya-foya atau bertingkah aneh.
Walau berasal dari keluarga yang mapan dan mampu namun ahkan dan zanit tidak membuat hati sahabat mereka qeela menjadi segan atau minder dengan mereka. Mereka berlajar kesederhanaan dan tidak suka pamer kekayaan orang tua kepada sahabat meraka. Ahkam dan zanit tampil seadanya, mereka menjalankan kehidupan merka sebagai mana qeela. Hal ini mereka lakukan karena tidak mau menyinggung perasaan sahabat mereka. Namun sesekalali mereka bersama-sama bermain  untuk makan di restoran karena traktiran baik zanit atau ahkam. Hal ini dilakukan bila mereka sama-sama lulus atau mendapat nilai sempurnah di sekolah atau pada saat ultah seorang diantara mereka. mereka sangat akrab karena keakraban meraka, ketiga keluarga itupun menjadi akrab dan saling mengenal antara orang tua qeela, ahkam dan zanit. Ibunda qeela sangat menyayangi akam dan Zanit, begitu pula orang tuah zanit dan hakam mereka menyayangi ketiga anak itu dengan baik. Orang tua ahkam senang karena kedekatan dengan qeela ahkam menjadi baik dan prestasinya juga baik disekolah. Begitu pula dengan orang tua zanit mereka sangat menghargai qeela karena membuat anak mereka memiliki prestasi baik di sekolah.
Dirumah qeela banyak pekerjaan yang harus dilakukan, membantu ibunya memasak dan menjaga warung kecil. Hal ini karena kedua adiknya yang masih kecil itu belum bisa diharapkan. Adik qeela yang pertama masih duduk di bangku SD sementara yang satu lagi belum sekolah. Ibu qeela selalu memberikan motovasi untuk qeela agar tetap bersekolah dan jangan memikirkan biaya sekolahnya. Ibu qeela adalah seorang pekerja keras, untuk mencukupi kebutuhan sekolah qeela beliau rela melakukan apapun. Dan selalu saja ada cara untuk mencukupi kebutuhan qeela. Kehidupan mereka semakin baik karena kehidpun qeela yang sangat mengerti penghasilan ibunya. Qeela berjanji kepada ibunya untuk selalu bekerja keras dan berjuan untuk memperbaiki kehidupan mereka. qeela tidak saja berjanji namun semua benar dia buktikan.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda