Monday, December 14, 2015

"ANTARA CITA-CITA DAN CINTA" (Bagian 2)





ANTARA CITA-CITA DAN CINTA
 
Bagian ke Dua.....

Sehabis solat subuh qeela dan ibunya duduk sebentar sebelum mereka melaksanakan aktifitas pagi mereka yaitu membuka warung. Rifqi sudah bangun hanya nita yang masih tidur. Dalam suasana hening itu qeela berkata kepada ibunya..
Qeela               : ma aku berharap suatu saat nanti hidup kita akan berubah
Ibu qeela          : iya sayang ibu selalu berdoa semoga kamu berhasil kelak
Qela                 : ma qeela punya cita-cita untuk menjadi seorang dokter ma
                          Apa terlalu tinggi ya cita-cita qeela ini ma..
Ibu qeela          : sayang mama akan selalu mendukung apapun keputusan kamu
                          mama percaya sama kamu, kamu bisa jalani semua cita-citamu
Qeela               : tapi kuliah itukan butuh biaya ma
Ibu qeela          : qeela biaya itu punya Allah bukan punya kita dan akan diberikan
  oleh Allah bila kita minta dan kita butuh, jadi jangan pikirkan itu
  ya na.. karena semua itu akan datang bila suda rejeki kamu
Qeela               : makasih ya ma.. aku ingin berhasil ma, biar bisa bantu
  mama nyekolahin adik-adik. Pokoknya qeela harus berhasil
qeela memiliki cita-cita untuk melanjutkan dikedokteran. Qeela ingin menjadi dokter dan tentu saja suatu saat dapat membuka ibunya warung yang lebih baik. Semua yang ia cita-citakan ini agar ibunya tidak bekerja telalu keras lagi dan hanya fokus kepada pekerjaan warung saja. Untuk itu warung ibunya harus baik dan lebih besar untuk memenuhi mimpinya itu. Qeela berjanji pada ibunya untuk tidak berumah tangga sebelum cita-citanya tercapai.  Tak terasa pagi telah datang qeela dan ibunya segera menyiapkan jualan mereka di warung. Kemudian qeela mandi dan berangkat ke sekolah. Sebelum kesekolah qeela sempatkan dirinya untk mengantarkan adinknya rifqi ke sekolah. Qeela hadir di sekolah lebih awal. Memang biasanya qeela hadir lebih awal dari pada teman-temannya. Qeela selalu mamanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, setiap pagi sebelum masuk kelas qeela sempatkan waktu untuk membaca di perpustakaan atau membaca buku di taman.
Hari itu di sekolah qeela sedang duduk di halaman depan sambil membaca sebuah buku. Kemudian zanit yang baru saja datang langsung menghampiri sahabatnya itu
Zanit                 : qeela
Qeela               : eh zanit kenapa baru datang nit, kesiangan yah..
Zanith               : iya. Aku kesiangan semalam balajarnya ampe larut gitu
Qeela               : blajar apa tugas yang kemaren
Zanit                 :  iya qeela kamarinkan kamu baru nyontahin aja.
Qeela               : trus uda selas yah.
Zaith                 : siap bu guru
Bedua              :  ketawa
Zanit                 : eh liat tu qeela tuan muda baru datang
Ahkam baru masuk sekolah memang waktu masih kurang 5 menit untuk waktu masuk kelas.
Ahkam             : assalamu’alaikum teman-temanku yang cantik
Qeela               : waalaikum salah tuam muda
Ahkam             : eh qeela ko tuam muda ngga suka ah
Zanith               : kumsalam pengeran
Ahkam             : kamu lagi nit segitunya
Bertiga             : ketawa
Ahkam             : kalian lagi ngapain ni
Zanit                 : ngga lagi ngobrlo-ngobrol tak bermakna.
Ahkam             : iya ngobrol apa sih
Qeela               : ngga juga eh tugas kamu uda beres kam
Ahkam             : siap bu guru
Qeela               : kalian berdua kenapa sih hari ini kesurupan ya
Ahkam             : kenapa emang
Qeela               : hari ini kalian berdua itu panggil aku, bu guruuuu!! ngga suka ah
Zanith               : iya ni ahkam apa-apan sih ikut-ikutan aku aja.
Qeela               : eh cukup pokoknya ngga ada ibu guru lagi.
Ahkam, zanit    : ok.
Terdengar bunyi lonceng sekolah tandanya kelas sudah mulai masuk. Mereka bertiga kemudian masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Dikelas biasanya qeela yang dipanggil guru untuk mengerjakan tugas di depan, namun kali itu zanit yang meminta guru untuk mengerjakan tugas sekolah. Qeela dan ahkam senang melihat usaha zanit untuk maju. Zanit maju mengerjakan tugas rumah di depan kelas. Semua teman-tema kelasnya bertepuk tangan karena zanit berhasil mengerjakan tugas dengan benar.
Saat ini mereka telah duduk di kelas tiga SMU. Kelas yang akan menempuh ujian akhir, mereka baru dua bulan di kelas 3 namun karena kelas persiapan ujian tugas dari guru hampir setia saat di berikan.
Sebelum pulang guru memberikan tugas kelompok dikelas mereka. qeela dan zanit satu kelompok dan ahkam dibagi ke kelompok lain. Biasanya mereka bertiga tergabung dalam satu kelompok. Semua siswa disekolah telah mengenal keakraban mereka. semua orang kenal dengan ahkam, qeela dan zanit. Mereka dikenal dengan trio lucky student yang artinya 3 murid yang sukses. Predikat itu mereka perolah karena keberhasil mereka bertiga dalam kelas maupun luar kelas. Persahabatan mereka adalah persahabatan yang pernu manfaat saling dukung dan saling mengerti satu sama lain dan tidak pernah ada masalah dalam persahabatn mereka. selama mereka di kelas 1 sampai di kelas 3 mereka tetap kompak tanpa ada masalah.
Sepulang dari sekolah qeela dan zanit mampir ke rumah qeela untuk menyeleaikan tugas mereka. hal ini karena rumah qeela tidak jauh dari sekolah sedangkan rumah zanit agak jauh dari sekolah. Biasanya mereka juga kerjakan di rumah zanit namun sore itu qeela harus membantu ibunya menyiapkan beberapa jajanan sampingan. Waktu sore akan digunakan qeela untuk membantu ibunya sehingga qeela hanya memiliki pulang sekolah untuk menyelesaikan tugas kelompok. Setelah menyelesaikan tugas rumah zanitpun pamitan dan pulang kerumahnya.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Komentar Anda